Skip to main content

ANALISIS KARYA SENI RUPA
“ REPUBLIK TROPIS (TROPICAL REPUBLIC) KARYA EKO NUGROHO”
Hari Sabtu, 2 Maret 2019 di Studio Eko Nugroho
Artikel ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Seni Rupa dan Kerajinan
Dosen Pengampu: Dyan Indah Purnama Sari, M.Pd.

Disusun oleh:
Putri Chandra Puspita
2017015291/ 6D
Kelas: 3H
            PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA
YOGYAKARTA
2019
PENDAHULUAN

Dalam seni, kita tidak bisa terlepas dari kegiatan apresiasi seni. Apresiasi seni adalah kegiatan penilaian terhadapkarya seni mulai dari mengenali, memberi nilai, hingga menghargai. Apresiasi terjadi setelah proses presentasi. Bentuk dari apresiasi seni bisa berupa; kegiatan menonton dan menikmati karya, pengembangan wacana melalui penelitian, penulisan review, dan kritik, kegiatan berdiskusi terarah baik formal maupun formal dan informal, dan sebagainya.







ANALISIS KARYA SENI RUPA


A.    Biografi Eko Nugroho
Eko Nugroho adalah seniman asli Jogjakarta yang lahir pada 4 Juli 1977. Masa kecil beliau banyak dihabiskan di lingkungan kampung Prawirodirjan yang termasuk daerah padat penduduk di tengah kota dengan gang-gang kecil khasnya. Sejak kecil bakat seni rupanya mulai terlihat pada diri Eko Nugroho yang tak jarang menggambari tembok rumahnya bahkan tembok rumah tetangganya dengan batu bata merah.
            Tumbuh dalam keluarga sederhana, tidak membuat kreativitas Eko Nugroho menjadi terbatas. Walaupun orangtuanya tidak terlalu memberikan dialog tentang pendidikan kepadanya, namun orangtuanya selalu memberikan dorongan yang penuh serta memberikan keleluasaan kepada Eko Nugroho untuk mengembangkan bakatnya asal bisa tetap bertanggung jawab. Sampai pada akhirnya beliau memutuskan pilihannya untuk bersekolah di Sekolah Menengah Seni Rupa dan lulus tahun 1997 kemudian melanjutkan pendidikan dengan berkuliah di Institut Seni Indonesia Yogyakarta dan lulus tahun 2006.
            Eko Nugroho adalah seniman yang memiliki aliran mural dan komikal, dengan banyak karyanya yang berisikan tentang ungkapan perasaannya tentang persoalan hidup seperti kebahagiaan, kesedihan, keindahan, dan masih banyak lagi. Tak jarang fenomena-fenomena yang terjadi di Indonesia beliau ungkapkan pendapatnya melalui sebuah karya seni.
            Prestasi sudah sangat banyak beliau torehkan, beberapa karyanya dipajang di museum di Indonesia bahkan luar negri seperti Australia. Bahkan salah satu lukisannya yang berjudul Tropikal Republik pada tahun 2013 dapat berkolaborasi dengan Louis Vuitton menjadi sebuah syal yang dibuat dengan edisi terbatas yang dijual secara Internasional. Beliau juga sempat mendapatkan kesempatan untuk bertemu dengan Presiden Joko Widodo untuk memperlihatkan hasil karyanya.
            Eko Nugroho memiliki sebuah Studio tempat beliau membuat serta memajang karya-karyanya yang beralamat di Plurugan RT 11, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta 55181. Saat ini beliau masih aktif untuk mengembangkan karyanya serta mengikuti banyak pameran karya seni.
           
B.     Lukisan Republik Tropis ( Tropical Republic)
 

Lukisan Tropical Republic ini adalah hasil goresan tangan Eko Nugroho yang berada diatas kanvas berukuran 2 × 1,5 meter. Lukisan karya Eko Nugroho rata-rata dapat diselesaikan selama dua minggu. Karya ini terinspirasi oleh banyak elemen dalam budaya dan tradisi yang ada di Indonesia terutama yang ada di jawa. Dibelakang lukisan tersebut adalah gambaran dari gunungan atau tumpengan yang sudah disederhanakan oleh beliau, gunungan tersebut merupakan ritual budaya asli jawa yang masih bisa temui sampai saat ini dalam perayaan hari besar islam tertentu seperti Idul Fitri, Maulud Nabi, dan sebagainya. Sedangkan motif utamanya menggambarkan sosok mistsis dimana tubuhnya terbuat dari buah dan sayuran seperti buah naga, buah nanas, kacang panjang, daun-daun, dan lain-lain. Terdapat dua wajah berwarna merah muda yang mengintip dari celah-celah.
Eko Nugroho memiliki makana dan pesan yang terkadung di dalamnya. Seperti yang kita ketahui,  karya Eko Nugroho selalu berpadu dengan kritik sosial bangsa ini. Makhluk yang terbentuk dari buah dan sayur yang di visualkan dalam karyanya yang berjudul “Republik Tropis (Tropical Repubic)” sebagai simbol subjektif, yaitu menyimbolkan kompilasi dari ide demokrasi di indonesia yang penuh warna dan rumit, simbol masyarakat kini. Menurutnya, indonesia bertransisi sangat lamban ke arah demokrasi. Keberagaman warna yang terdapat dalam lukisan tersebut adalah penggambaran keberagaman suara dan pendapat yang ada dalam masyarakat. Sehingga warna menjadi simbol perbedaan pendapat, dialog, dan merupakan simbol dari demokrasi sehingga semua orang bebas berpendapat dan merdeka dalam berpendapat apa yang menurutnya terbaik bagi mereka dan negaranya. Selain itu lukisan ini juga merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang dilakukan oleh pemimpin yang mewakili masyarakat Jogja untuk memimpin berdoa.
Lukisan Republik Tropis ini pada tahun 2013 lalu sempat dikembangkan oleh sebuah brand terkenal didunian yaitu Louis Vuitton menjadi sebuah syal dengan 500 edisi terbatas dan didistribusikan secara Internasional dengan cara diprint diatas kain sutra sebagai koleksi musim gugur dan dingin.





PENUTUP
KESIMPULAN

Karya-karya yang dihasilkan oleh Eko Nugroho memiliki makna tersendiri yang dapat kita petik. Hal tersebut karena beliau membuat sebuah karya didasari oleh hasil pengamatan dan merupakan pendapat beliau mengenai fenomena dan permasalahan yang terdapat di lingkungan sekitar. Bagi beliau menyuarakan aspirasi tidak melulu harus dengan cara berbicara, demonstrasi, atau dengan cara anarki. Karya seni merupakan cara lain yang dapat kita lakukan untuk menyuarakan aspirasi kita.












DAFTAR PUSTAKA

Maria, Mia dan Belle Bintang Biarezky. 2015. Berbagai Pengetahuan Tentang Seni Rupa Indonesia. Jakarta: Yayasan Jakarta Biennale
Ekonugroho.org.id
















LAMPIRAN
Foto saya bersama dengan Bapak Eko Nugroho


Comments